Waktu terus berjalan,
Siang,
Malam,
Ku sendiri,
Hidupku bagai jejak dalam air,
Bercermin di air yang keruh.
Tanah ini seperti rimba,
Yang haus akan neraka,
Terbakar oleh amarah,
Dan...
Langkah berpijak di atas tajamnya krikil.
Namun...
Kini genggaman tanganmu,
Menuntun lankahku,
Krikil yang dulu tajam kini bagai
lembutnya kapas putih.
Hatipun berbisik...
Genggamlah terus tangannya,
Angkatlah wajahmu,
Kan ku tunggu,
Ku tunggu kau di seberang sana,
Dengan segenggam berlian,
Di istanaku.
by Lidya
divisi Infokom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar