Unit
pengkajian hindu dharma mahasiswa Universitas Tadulako (UPHDM-UNTAD), bertempat
di bale gong jaba tengah pura saksi jagat natha palu, dalam rangka memperingati
hari raya sarawati pada hari sabtu, 12 janiari 2013 mengadakan dharma tula
dengan mengusung tema “bisakah pluralisme
seindah pelangi?”. dharma tula ini merupakan kegiatan pertama yang
dilaksanakan oleh pengurus UPHDM periode 2012/2013. Meskipun kegiatan ini
dilaksankan sebelum rapat kerja, tapi hal ini tidak menyurutkan semangat
pengurus baru UPHDM untuk melaksanakan kegiatan atas nama dharma. Semangat ini
sudah tampak bahkan ketika beberapa pengurus UPHDM membuat konsumsi di rumah
mbok dwi meivianti (ketua UPHDM periode 2011/2012). Beberapa pengurus tampak
sangat antusias membuat pisang rai. Susila Antara (ketua UPHDM periode
2012/2013), Nanik Wintari (bendahara UPHDM periode 2012/2013), Kadek agus
arsana (wakil ketua UPHDM periode 2012/2013), dek pika, gede yuda, beli Komang
Sukrana (dewan senior) dan beberapa pengurus lainya larut dalam kebersamaan.
“ini kan kegiatan kita yang pertama dalam kepengurusan, jadi harus sukses
supaya bisa menjadi batu lompatan untuk kegiatan berikutnya” kata susila. “
menurut saya sebaiknya UPHDM membuat kegiatan yang sedikit menggunakan dana
tapi bermanfaat untuk anggota seperti dharma tula” tambahnya lagi.
Pukul
20.00 wita, dharma tula pun dimulai. Dengan beli i komang wisuda sebagai
moderator, dan pak I Ketut Sulendra dan pak Dr. I Wayan Sukayasa, Mpd sebagai
pemateri. Peserta dharma tula sangat antusias mendengarkan pemaparan dari
pemateri.
‘’Pluralisme
merupakan sesuatu yang berbeda, tapi jangan menjadikan perbedaan itu sebagai
alasan untuk saling memecah belah antar kelompok, suku dan agama, tapi
bagaimana kita bisa melihat perbedaan itu sebagai warna-warna yang seindagh
pelangi. Perbedaan diciptakan bukan untuk saling menjatuhkan, tapi perbedaan
adalah untuk kesempurnaan. ” tegas pemateri.
Saat
sesi diskusi baru saja dimulai, beberapa peserta mengangkat tangan ingin bertanya kepada
pemateri. Pertanyaan demi pertanyaanpun dijawab Hal ini seakan memberi isyarat
bahwa sharing tentang agama dan kehidupan sehari-hari harus lebih sering
dilakukan karna pemuda hindu khususnya anggota UPHDM sangat haus akan informasi
dan pencerahan agar shrada dan bhakti kepada sang hyang widi dapat
ditingkatkan.
Pada
akhir diskusi, pemateri memberikan wejangan kepada para peserta dharma tula
agar kiranya mawas diri dan tidak menonjolkan kelebihan serta bisa lebih saling
menghargai baik antara sesama umat hindu maupun dengan agama sahabat. terlebih lagi kondisi umat hindu yang saat
ini kurang kondusif.
Sekitar
pukul 22.00, diskusi bersama pemateri ditutup, namun dharma tula tetap
dilanjutkan. Dharma tula pada malam itu juga terasa lebih spesial karna tidak
lama setelah pemateri pulang, kanda-kanda dari KMHDI hadir dan larut dalam
diskusi. Tampak bli Candra, bli Adit (ketua KMHDI PD SULTENG) dan bli Bayu
(Presidium Pusat KMHDI) beberapa kali memberi argumen terkait dengan pertanyaan
yang diajukan oleh peserta. Pukul 23.50, dharma tula ini akhirnya ditutup dan
dilanjtkan dengan sembahyang bersama.
Marilah
kita sebagai laskar muda hindu bisa lebih menghargai anugrah Ida Sang Hyang
Widi yang kita sebut sebagai pluralisme. Dan jika kita telah mampu melihat
pluralisme itu dari kaca mata yang benar, marilah kita mengajak teman,
saudara dan semua orang untuk melihat
pluralisme itu dari kaca mata itu.
JAYA UPHDM
DIVISI INFOKOM UPHDM-UNTAD PERIODE 2012/2013
i love u
BalasHapusJaya selalu UPHDM :)
BalasHapusbisa, pasti bisa
Hapusbisa, harus bisa