Minggu, 17 Februari 2013

BISAKAH PLURALISME SEINDAH PELANGI?




Unit pengkajian hindu dharma mahasiswa Universitas Tadulako (UPHDM-UNTAD), bertempat di bale gong jaba tengah pura saksi jagat natha palu, dalam rangka memperingati hari raya sarawati pada hari sabtu, 12 janiari 2013 mengadakan dharma tula dengan mengusung tema “bisakah pluralisme seindah pelangi?”. dharma tula ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan oleh pengurus UPHDM periode 2012/2013. Meskipun kegiatan ini dilaksankan sebelum rapat kerja, tapi hal ini tidak menyurutkan semangat pengurus baru UPHDM untuk melaksanakan kegiatan atas nama dharma. Semangat ini sudah tampak bahkan ketika beberapa pengurus UPHDM membuat konsumsi di rumah mbok dwi meivianti (ketua UPHDM periode 2011/2012). Beberapa pengurus tampak sangat antusias membuat pisang rai. Susila Antara (ketua UPHDM periode 2012/2013), Nanik Wintari (bendahara UPHDM periode 2012/2013), Kadek agus arsana (wakil ketua UPHDM periode 2012/2013), dek pika, gede yuda, beli Komang Sukrana (dewan senior) dan beberapa pengurus lainya larut dalam kebersamaan. “ini kan kegiatan kita yang pertama dalam kepengurusan, jadi harus sukses supaya bisa menjadi batu lompatan untuk kegiatan berikutnya” kata susila. “ menurut saya sebaiknya UPHDM membuat kegiatan yang sedikit menggunakan dana tapi bermanfaat untuk anggota seperti dharma tula” tambahnya lagi.
Pukul 20.00 wita, dharma tula pun dimulai. Dengan beli i komang wisuda sebagai moderator, dan pak I Ketut Sulendra dan pak Dr. I Wayan Sukayasa, Mpd sebagai pemateri. Peserta dharma tula sangat antusias mendengarkan pemaparan dari pemateri.
‘’Pluralisme merupakan sesuatu yang berbeda, tapi jangan menjadikan perbedaan itu sebagai alasan untuk saling memecah belah antar kelompok, suku dan agama, tapi bagaimana kita bisa melihat perbedaan itu sebagai warna-warna yang seindagh pelangi. Perbedaan diciptakan bukan untuk saling menjatuhkan, tapi perbedaan adalah untuk kesempurnaan. ” tegas pemateri.
Saat sesi diskusi baru saja dimulai, beberapa peserta  mengangkat tangan ingin bertanya kepada pemateri. Pertanyaan demi pertanyaanpun dijawab Hal ini seakan memberi isyarat bahwa sharing tentang agama dan kehidupan sehari-hari harus lebih sering dilakukan karna pemuda hindu khususnya anggota UPHDM sangat haus akan informasi dan pencerahan agar shrada dan bhakti kepada sang hyang widi dapat ditingkatkan.
Pada akhir diskusi, pemateri memberikan wejangan kepada para peserta dharma tula agar kiranya mawas diri dan tidak menonjolkan kelebihan serta bisa lebih saling menghargai baik antara sesama umat hindu maupun dengan agama sahabat.  terlebih lagi kondisi umat hindu yang saat ini kurang kondusif.
Sekitar pukul 22.00, diskusi bersama pemateri ditutup, namun dharma tula tetap dilanjutkan. Dharma tula pada malam itu juga terasa lebih spesial karna tidak lama setelah pemateri pulang, kanda-kanda dari KMHDI hadir dan larut dalam diskusi. Tampak bli Candra, bli Adit (ketua KMHDI PD SULTENG) dan bli Bayu (Presidium Pusat KMHDI) beberapa kali memberi argumen terkait dengan pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Pukul 23.50, dharma tula ini akhirnya ditutup dan dilanjtkan dengan sembahyang bersama.

Marilah kita sebagai laskar muda hindu bisa lebih menghargai anugrah Ida Sang Hyang Widi yang kita sebut sebagai pluralisme. Dan jika kita telah mampu melihat pluralisme itu dari kaca mata yang benar, marilah kita mengajak teman, saudara  dan semua orang untuk melihat pluralisme itu dari kaca mata itu.

JAYA UPHDM


DIVISI INFOKOM UPHDM-UNTAD PERIODE 2012/2013
 


3 komentar: